Tipu jika kita tak pernah mengeluh. Kita mengeluh bila diuji dengan pelbagai hal dari sekecil-kecil perkara kepada hal yang lebih besar termasuk kehilangan orang tersayang.Mengeluh tidak banyak disebut di dalam Al-Quran tetapi kalamullah ini mengajar cara menyelesaikan masalah berkeluh kesah ini.
Dalam surah Al-Ma’arij ayat 19-22 bermaksud, “Sesungguhnya manusia itu dijadikan bertabiat resah gelisah (lagi bakhil kedekut). Apabila ia ditimpa kesusahan, dia sangat resah gelisah. Dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil kedekut, kecuali orang-orang yang mengerjakan sembahyang (QS al-Ma’arij: 19-22).
Al-Quran mengajarkan jalan penyelesaiannya saat diuji ialah kembali pada Allah.
Dia (Ya’qub) menjawab, hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS Yusuf: 86).
Sesungguhnya Allah telah mendengar (dan memperkenan) aduan perempuan yang bersoal jawab denganmu (wahai Muhammad) mengenai suaminya, sambil ia berdoa merayu kepada Allah (mengenai perkara yang menyusahkannya), sedang Allah sedia mendengar perbincangan kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Melihat (QS Al Mujaadalah:1)
Ini pernah dikisahkan ketika puteri Rasulullah, Fatimah Az Zahra mengadu dirinya kepenatan menguruskan rumahtangga. Alam rumahtangga memang banyak ujian dan cabaran tambah jika dapat suami yang tidak membantu.
Namun percayalah, mengeluh tak akan menyelesaikan masalah tapi akan hanya menambah beban. Namun Rasulullah mengajarkan agar puterinya agar sentiasa rasa bersyukur kerana dengan segala kepenatan itu digantikan dengan catatan pahala dan syurga buat yang redha.
Antara nasihat Rasulullah SAW buat puterinya yang mengeluh kepenatan menguruskan rumahtangga hingga minta dibelikan seorang hamba bagi membantunya, kata Rasulullah, jangan menangis anakku.
Wahai Fatimah, Allah ingin menulis kebaikan untukmu, melebur dosa-dosamu dan mengangkat darjatmu. Wahai Fatimah, tiada isteri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosanya dan meninggikan derajat-nya.
“Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang memakaikan minyak pada rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah SWT akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan 1,000 orang yang kelaparan dan memberi pakaian kepada 1,000 orang yang tidak berpakaian”.
mengadulah kepada Allah sebagaimana ditulis dalam surah Al-Furqaan ayat 30-31.
Dan berkatalah Rasul: “Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini satu perlembagaan yang ditinggalkan, tidak dipakai”, Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari kalangan orang-orang yang bersalah; dan cukuplah Tuhanmu (wahai Muhammad) menjadi Pemimpin (ke jalan mengalahkan mereka) serta menjadi Penolong (bagimu terhadap mereka)..
Alhamdulillah @aidi amlir